Maafkan aku,
kerna sapamu hambar dilidah dan pudar ditelingaku,
maka kuhentikan saja basa basi ini,
sebab nyeri pasti tertinggal diujung lidah saat ada kata terbelah .
Kenapa pula masih menyapaku ,
jika sudah bertemu pengobat rindu,
setajam sembilu bahasamu menyayatkan luka dihatiku,
sementara kau tak perdulikan rasa maupun asa.
Sekali lagi maafklan aku,
tak menyambungkan galaumu dengan uraian kalbu,
sebab lenteraku telah kehabisan cahaya buat menerangi jalanmu.
Aku yang kini berdiri diluar garis bayangmu,
jangan lagi kau minta menyusuri jalan ambang diujung kepalsuan cintamu...
----oleh Drs Mustahari Sembiring sang Muham/ putra fajar.----
----Makassar sapo terulang, Senin sore 12 Nov 2012.-----
Tidak ada komentar:
Posting Komentar