Senin, 26 November 2012
MENGAPA, MENGAPA, MENGAPA
Mengapa memaksaku memulai napak tilas jiwa
mengembarai pesona bayang bayang jingga
sejak awal kusapa kotamu tak ramah bahkan marah .
Padahal ditengah jalan kau membelot
nyasarkan diri seakan mati suri
diujung tak berdayaku memagari hati dari goda dan sepi.
Mengapa semua gagasan, komitmen dan etiket kebersamaan
kau tampik seakan semua pasti berlarik sejajar
tak ada yang sungsang apalagi jadi penghalang,
sebab pikirmu segala sesuatu ada ditangan kirimu,
cuma sejauh kerlingan satu mata, semua rebah tak berdaya.
Padahal cuma tipu daya
sebab kau simpan beberapa wajah dibalik kutang mahalmu buatan luar negeri.
Sebenarnya sejak semula semua aku tau,
tapi rasa tampil didepan kalahkan logika,
sebab rayumu anak panah menembus sepiku.
Jika begitu ,
kenapa mencaci maki semua langkahmu
cuma karena tak seirama maumu, bijaksanakah itu.
Kita berdiri didua tempat disatu nuansa,
mana mungkin cuma aku pesakitannya.
Sekarang,
aku kehabisan tanda baca,
aku pamit saja.
----oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham/putra fajar.----
----(I) Makassar sapo terulang, Minggu dinihari 24 Nov 2012. 02:07.--
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar