Terima kasih adinda Wahyu Sumut Kembara..
bening embun dipipi mengkristal jatuh memeluk alam diam yang sepi,
jika kini telah kau genggam tanganku,
maka berilah jua jalan bagi sejawatku memperbaiki tabiatnya,
aku buka copy paste mereka dan mereka bukan copy paste dari abang...
Kukabarkan dari lembah keterpurukan Demokratisasi nasional,
usaha dan upaya berubah telah berbuah,
generasi muda polri mulai mawas diri,
tetap eksis atau ditinggal pergi..
tapi juga mesti kuakui :
disana sini masih tampak bandit bandit berseragam polisi,
sifat derajat kompeni merasuki jiwanya, tak mampu ia kendalikan...
Sungguh hatiku selalu pilu
menatap seragamku dinodai
sikap tindak dan prilaku tak terpuji sejawatku
maafkanlah kami adinda...
Seringkali kanan kiri serta tuntutan kebutuhan membelokkan suara jiwa,
iman pun rebah diujung kilauan permata,
idealisme rontok disiram rupiah tak berseri...
maafkanlah kami adinda...
Polri adalah milik kita bersama,
jangan biarkan cela oleh segelincir oknumnya...
terakhir, ingin kukabarkan
Dari lembah keterpurukan demokratisasi kebablasan nasional,
bahwa orang sejenis aku, tercatat sebagai exstremiss berbahaya,
pembangkang dan tidak loyal terhadap atasannya...
Banyak laras mengarah kedadaku,
maka tolong pinjami aku baju zirah keikhlasan dan ketulusan ,
kesanggupan menerima pahitnya kenyataan...
----oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham/putra fajar.----
----(I) Makassar sapo terulang, Jumat sore 23 Nov 2012.------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar