Pada hitungan waktu
satu lembaran purnama terlewatkan
sejak belantara kita lalaikan, bersama menyemakinya
aku juga tak tau kenapa begitu nyala bara dihati kita
ketika sumbu dibakar berita entah benar entah cuma isapan jempol belaka
kita pilih jalan sengketa, meski sebelumnya sudah merdeka
kutonton sandiwaramu, kau saksikan peranku
pada dua sisi yang berbeda : hitam putih
diam diam kau curi semua berita, memuaskan rindumu
kampanyemu membahana hingga kedasar sukma,
aku diam saja, meski sejujurnya : terbakar juga
masih kukirimkan ramalan sang pertapa, memang tak sedap bunyinya
pada batas kejenuhan, berontak jiwa gerakkan raga
sambil menyembunyikan rasa malu, kau berlalu
aku diam saja, meski sejujurnya : aku iba
tak ingin kubaca berita,
tapi semua bercerita tanpa kuminta
kini kau kembali kelembah nista,
dinegeri Sodom and Gomorah.....
-----by Mikhael Rajawane.-----
-----(M)Tanah rantau, Kamis malam 09.08.2012 . 18:57.---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar