Arena pesta
sudah kita meriahkan dengan gegap gempita
sampai lupa siapa pengantinnya,
satu persatu tetamu dijamu,
aku mencicipi hidangan asam manismu,
insan datang pergi mencatatkan narasi,
sering juga kita tanggapi,
entah dari hati atau cuma pemanis puisi,
kata kita, kita bersaudara
kenapa tak pernah kau buka cadarmu,kawan
aduh...dibaliknya masih bertumpuk penutup muka,
topengkah namanya ?
tarian sakral nyai topeng telah usai,
tanggalkanlah itu.....
-----by : Mikhael Rajawane.------
-----(M)Tanah rantau, minggu 12.08.2012 .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar