Dalam rindu yang kusut
terjerat cinta yang pudar hambar
tak berujung sesal terus mengejar tak hendak henti
patah senduku diterkam ragu yang kemuning
merambati saat yang tercecer ditrotoar
harus kupunguti satu persatu untuk bekal
perjalanan kalbu
pada semusim taman rindu
mengering jerih payah tak pelak
pada titik jenuh yang kental,
saat yang ranum untuk membayarkan alfa
pada sisi yang temaram,
dikotaku......
----by Perlazank Menthaze.----
----(M)Tanah rantau, 24.08.2012 . 08:35.----
Tidak ada komentar:
Posting Komentar