Kamis, 23 Agustus 2012
LEMBARAN USANG
Akupun tak ingin kau pahami
jika hambar rasa tak berwarna
sebab jumpa kita adalah karma
jebakan atas syahwat yang menganganga disaat gelisah
karena manisnya janjimu seperti anggur
melenakan mabukku dibatas sadar
sengaja kutenggelamkan pelukan pada eratnya pagutan malam
agar terpenuhi pembalasan atas nista diri,
sejak petaka dimulai dipelukanmu,
aku yang fana dan tak bisa bicara
diujung haram yang hanguskan rasa
pada lembaran usang silam yang kelam
masih pantaskah meracuni dada hingga kini
kerna hidup memang harus terus dilanjutkan
pada kekinian yang berakar semu,
tak ada tujuan pasti,
sebuah misteri suara hati nyanyian sunyi,
terus mengiringi,
langkah kaki....
-----by Perlazank Menthaze.-----
-----(M)Tanah rantau, Selasa malam 21.08.2012 . 23:50.-----
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar