Sabtu, 25 Agustus 2012
MERATAP
Duhai....
tiba tiba nyeri diulu jiwa
kucermati sepotong bahasa aksaramu beku
aku terisolir sebatang kara
ditanah rantau nan tak pernah kubayangkan
dalam sendiri yang melahirkan sunyi
pada sepi yang sesepi sepinya
saat semua rasa, kata tinggal nostalgia
fakta diri seorang baka terbata bata jalani karma,
inikah hidup yang dahulu kuanyam dengan air mata,
inikah peruntungan yang dahulu kukejar dengan nyawa
sejuta tanya tinggal fatamorgana
menggema dirongga dada,
semua dilema berkecamuk dibelahan sukma,
aku tersadar dalam helaan nafas yang terengah engah,
begitu pedihnya kenyataan mesti tersimpan rapat rapat
demi semua yang kuhormati sebagai ujung kalimat Sahadat
katakan padaku kawan,
dimana aku boleh menangis,
katakan padaku kawan,
dimana aku boleh meratap,
agar lega laraku menjalani sisa waktu,
akh...inikah hidup..
-----oleh Drs Mustahari Sembiring sang Muham / putra fajar.-----
-----Makassar sapo terulang, Jumat malam 24.08.2012 . 19:45--
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar