Jumat, 31 Agustus 2012
DERITA BATHIN
Kurasa
sama sekali tak ada upaya yang signifikan
agar nuansa cair dibentangan rona
yang ada malah pembiaran
terus saja mewarna tak perdulikan rintihan karenanya
pada sisi yang begitu melena
berujung perang bathin yang dingin
dialfa yang kita sengaja
siapa yang memulai dan siapa yang mestinya mengakhiri
rancu dilipatan waktu yang membeku
aku merasa kalian semua sudah terbiasa
meletakkan dilema dipojok sekenanya
sedangkan beban yang menghimpitku tak hendak lega
kuterima jua apa adanya,
dalam diam yang pahit
tertatih kutapaki derita bathin ini
memunguti hari hari yang berceceran
dalam hidupku......
-----by Mikhael Rajawane.------
-----Tanah rantau(M), Kamis malam 30.08.2012 . 20:00.------
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar