Sabtu, 11 Agustus 2012
SEMERAH DARAH DINADIKU
Dengan kedangkalan nalarku,
tak bisa kutakar arti tampilan demi tampilan,
kerna setauku,
pada satu rahim ruh kita disemaikan
darah yang mengalir dinadimu semerah darah dinadiku,
darahnya sang muham,
mengapa begitu menganga jurang tercipta,
mengasingkan wajahku dan wajahmu
jatah hidup sebagian besar sudah terpakai,
pada sisa waktu singkat kita terberai
alangkah naifnya,
membiarkan luka terus meluka, mengapa
teganya kau hunus pedang, menepuk dada
siapa aku dimatamu, nyatakah itu
sungguh tak tergapai olehku, niatmu
bermegah diri sama sekali tidak perduli
sejujurnya : jiwaku tak percaya
tapi ini nyata.---
-----by Perlazank Menthaze.------
-----(M)Tanah rantau, Miggu dinihari, 12.08.2012 . 01:36.---
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar