Di sebuah pedesaan, aku dengar seorang anak muda ganteng bernama Amiruddin hendak mau ke kota untuk melanjutkan studinya di Sekolah Lanjutan Atas.Ayahnya seorang petani bukan pengusaha tapi sangat bercita-cita supaya anaknya menjadi anak yang berguna bagi nusa dan bangsa di hari kelak.
Setibanya di kota,Amiruddin tetap bertekad untuk bersekolah di SMA sambil bekerja di sebuah toko yang menjual bahan pangan.Tapi menjelang tiga bulan lebih, Amiruddin lebih tertarik bekerja di sebuah proyek pembangunan sebuah hotel di kota itu dengan arti bahwa dia ingin memperdalam ilmunya, bagaimana membangun sebuah rumah kelak dan hasrat demikian yang dia emban tercapai sudah setelah dia menamatkan studinya di SMA.Menjelang perkuliahan selama dua smester,kelihatannya Amiruddin sangat tertarik dengan seorang teman perempuannya bernama Siti Maryam dan melangsungkan pernikahan dalam waktu yang singkat karena dia sangat mencintai gadis cantik itu dan sebaliknya.
" Malang tak dapat diraih mujur tak dapat ditolak", kata pepatah, kebetulan Amiruddin seorang yang dinyatakan pemuncak dalam studinya dan terpaksa di pindahkan di kota Medan untuk melanjutkan studinya di bidang ilmu bahasa.Jadi, dia terpaksa meninggalkan istrinya untuk sementara yang kemudian tak begitu lama Siti Maryam minta perceraian karena uang belanja tak terpenuhi selagi Amiruddin dalam keadaan studi dan peristiwa ini sangat memilukan hati karena membuat hati dan jiwanya tergoncang.Tapi namun demikian, Amiruddin tetap bersabar dan tabah menghadapi segala cobaan yang menimpa dirinya.
"Apa yang membuat anda termenung, Din?"Seorang temannya berkata sambil minum secangkir cappucino di sebuah restoran terdekat tak jau dari tempat kostnya.Edy,aku tidak memikirkan apa-apa, aku cuma terpikir,"Bagaimana nantinya nasib kita setelah tamat di S1 ini?"Karena diisukan bahwa tiga bulan kemudian, ada lowongan masuk pegawai negeri sipil untuk menjadi tenaga pengajar di Universitas Sumatera Utara, tapi entah betul atau ga?"
"Din,betul dan saya membaca peluang kerja itu di koran Analisa tiga bulan yang lalu dan saya juga tertaik melamarnya dan apalagi kita kan sudah tamat S1 jurusan bahasa dan sastra,apalagi Din ?"Oh! Kesempatan yang baik, sayapun tak mau menyia-nyiakan kesempatan demikian,Eddy.Ternyata setelah Amiruddin diiangkat menjadi salah seorang staf pengajar di fakultas sastra Inggris,USU,dia menjadi perhatian para kolehanya dan termasuk atasannya karena Amiruddin memenangkan perlombaan baca puisi di sebuah lembaga Institusi Pendidikan disamping dia juga ahli dalam menulis puisi dan cerpen.Rupanya,disalah satu cerpen yang dia karang beberapa dekade yang lalu, kisah hidup Amiruddin tercium oleh temannya bahwa dia sebenarnya sudah pernah menikah disaat dia masih sekolah di SMU di kampung halamannya dan ternyata kisah itu bukan sembarang kisah dan memang kenyataan.
Eddy juga penasaran tetang kisah hidup Amiruddin, dan prihatin membaca cerpennya tapi Eddy terus menelusuri apakah benar atau tidak.Namun demikian dia tidak gegabah untuk mengetahui hal perihal kehidupan temannya pada masa lalu.
"Din, saya baca cerpennya dan saya jadi penasaran,apakah memang betul kisah hidup kamu dengan cerpen itu?"Kata Eddy.Amiruddin tersenyum sambil mengusap wajahnya yang kena air wudhu karena kebetulan mau sholat zhuhur.
"Ada-ada saja pertanyaanmu,Eddy, dan itukan kisah masa lalu."Din, saya serius nih,apa salahnya ceritakan donk yang betul."Kok, penasaran segala,sih"Jawab Amiruddin.Eddy, memang betul dan tak usah aku cerita lagi,dan apa yang kamu baca itu benar.Pokoknya, aku cerita yang betul dalam cerpenku itu dan saya sudah pernah menikah dengan seorang gadis di masa aku masih di bangku SMU kelas II dan bukan karena kecelakaan tapi saya belum cerai dan kami dikaruniai 4 orang anak dan anak saya itu sekarang sudah besar-besar,Eddy.
"Oh, begitu,dan bagaimana dengan pernikahan kamu dengan seorang janda cantik bernama Yasnia?'Mendengar itu, Amiruddin jadi terheran-heran dan terkesima.Dia hanya tersenyum seolah-olah pura-pura tidak tahu dan enggan menjawabnya.Amiruddin hanya mengatakan Yasnia sudah meninggal setahun yang silam karena istrinya itu menderita penyakit ginjal dan Almarhumah meninggalkan dua orang anak tapi anaknya dititip sama tetangga untuk sementara.
"Jadi, mengapa kamu tidak mau cari penggantinya,Din?" Kata Eddy.
" Terpikirku juga ingin mencarinya tapi,Eddy, tapi orangnya seorang janda cantik dan tinggalnya amat jauh dari sini".Dia sudah punya anak besar-besar dan baik sekali orangnya dan saya mengenalnya di fb karena kebetulan saya mencari pertemanan.
"Oh! Siapa namanya,Din?"Tanya Eddy.Mau tahu aja kamu, ya Eddy.Dia kan teman fbku, dan aku sudah menjalin hubungan selama lebih kurang 1 tahun lamanya,dia bermarga lubis dan nama depannya"Rianty".
"Sungguh menggairahkan,Din.Pikirku,kamu lebih baik menikah aja dengan Rianty tapi bagaimana pula ya, dengan yang ada di kampung?"Eddy, dunia ini tidak selebar daun kelor kata seorang pujangga Inggris, betul ga?Tapi walaupun demikian aku tidak bisa melupakannya, dia seorang janda yang baik budi, dan apabila dia menjadi istriku,aku sangat bahagia dan ini sudah terbayang semua dalam pikiranku,Eddy.
"Tahu kamu,Din.Kalau aku itu, sudah kunikahi dan daripada anakku kutitipkan sama tetangga, bayar pula itu dan lebih baik aku menikah, iakan?"
"Betul,apa yang kamu katakan saya setuju tapi kata orang, kita harus melihat orangya dulu,donk,Eddy,kan lebih bagus demikian, iakan?"Sepakat, saya setuju tapi terserah kau Din,kan kamu semua yang menjalankannya.
"Oh! Teringatnya, Pak. Amran menelpon aku,Eddy.Aku harus pergi ke kampus sekarang karena ada salah seorang mahasiswi saya kepingin dibimbing dan harus bertemu dengan saya pada pukul 13.30.Jadi, sampai sini aja ceritanya dulu,Eddy, selamat tinggal.
*****TAMAT*****
Cerpen –
CINTAKU DI BALIK TIRAI
Penulis : Siamir Marulafau
sm/2092013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar