"Apa mau dikata bila alam tak menampakkan kelembutan?"
"Kita tetap mensyukuri nikmat Tuhan di bumi", Kata seorang teman bernama Din.
Bila alam tidak bersahabat, kita tidak boleh berpangku tangan atau putus harapan
karena sinar matahari, angin kencang dan hujan turun sehari membawa barqoh
bagi insani.Hujan turun terus menerus mengguyur juga kadang membawa ketidakberuntungan kepada para petani sedang bagi yang lainnya akan membawa keberuntungan sekecil mungkin.
"Tapi cuaca yang bagaimana yang kita inginkan?"Tanya salah seorang teman,Rafin.
"Itu tergantung pada kehendak Illahi dan manusia hanya menerima dan mejalani".
Manusia di bumi tak pelu khwatir karena Tuhan maha mengetahui apa yang ada
di bumi dan di langit.Pokoknya, kita selalu berserah diri.
"Tapi walaupun demikian,para petani juga tak pernah putus asa"Kata teman sejawat saya,Eko. Meskipun sawah-sawah mereka diguyur hujan, mereka tetap berusaha mengalirkan air deras yang turun dari pegunungan ke daerah lain atau paling tidak mereka meminta kepada pemerintah untuk membuat irigasi supaya sawah mereka terlindung."Terpikirku demikian karena pemerintah juga turut andil dan selalu membantu para petani.
"Betul sekali Andi, apa yang ada katakan benar.Apalagi pemerintah selalu turun kelapangan untuk mencek pengaliran irigasi persawahan yang dikelolah oleh para petani. Ini juga terjadi di daerah saya di mana petani kewalahan membendung air
mengalir deras dari pegunungan di mana irigasi persawahan belum terbentuk.lantas pada tahun berikutnya mereka dapat bantuan pemerintah untuk melindungi persawahan mereka dan sekarang persawahan di daerah saya sudah bagus sekali.Sehingga tahun ini panen menunjukkan hasil yang sangat memuaskan".
"Oh!Begitu,para petani di sana sangat senang ya, Eko.I"
"ya jelas donk."
CUACA DIPAGI HARI
Penulis : Siamir Marulafau
Sm/30082013
*****TAMAT*****
Cerpen – CUACA DIPAGI HARI
Penulis : Siamir Marulafau
Sm/30082013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar