"Mas,kok penasaran benar,kamu tak tahu,ya nilai tukaran sekarang sudah anjlok,
dan lagipula gaji pegawai negeri(PNS) sudah pada naik semua."Aneh,ya Zul tapi nyata,donk.Pikirku,di saat gaji pegawai naik,janganlah harga barang naik pula, karena apa artinya kalau semua bahan sandang pangan semua naik sementara kenaikan gaji baru 6 %.Itu namanya belajar bodoh.
"Betul sekali Din,akupun jadi heran, mengapa harus demikian bahwa setiap gaji naik,harga barang dinaikkan juga."Pemerintah kita ini tidak memberikan perhatian pada rakyat sementara hidup mereka susah.Kita yang sudah pegawai saja pun susah,dan itu tak betul lagi.Setiap naik gaji pegawai, apapun mahal dan naik.
"Din, banyak doa dan bila saya diangkat jadi pejabat di daerah ini,
aku akan berbuat lebih baik lagi.Aku kan tidak mau membuat rakyatku sengsara dan aku berusaha dan berjuang sedapat mungkin supaya nilai rupiahnya tinggi sehingga daya beli bagi masyarakat terjangkau,iakan?"Mendengar cakap Zainuddin,akupun jadi bertanya-tanya, apakah Zulfan ini bisa jadi pejabat atau tidak?Kalau memang dia bisa, alhamdulillah ekonomi di negeri ini baik dan rakyat pun bakal senang,iaya pula pikirku.
Menjelang jam 2.30,aku terus pamit sama Zulham karena kebetulan mahasiswiku menelpon dan meminta kepadaku supaya lekas balik ke kampus.Dia ingin dibimbing, skripsinya sudah hampir selesai dan kemungkinan dia akan tamat pada akhir bulan Oktober dan tepat pula dia di jurusan akuntansi.Fitri Dina juga seorang mahasiswi yang cerdas dan pandai di bidang akuntansi, khususnya dalam hal mengaudit.
"Oh! Beruntung sekali kau punya mahasiswi yang cerdas, ya Din. Teringatnya, Fatimah itu, kuliahnya di mana,Din?"Dia mahasiswiku dan orang tuanya sudah tak ada lagi.Dia merantau di kota ini.Kampungya di Tarutung.Dia pernah ditunjuk oleh Rektor dan Dekan untuk mengaudit keuangan negara.Dia juga seorang yang jenius dan pandai mengaudit,Tini.Orangnya cantik dan jujur.Makanya, semua orang percaya kepadanya dan sangat tekun beribadah.Dia sudah umroh sebanyak dua kali di Mekkah,dan juga pernah bercerita kepadaku bahwa salah satu faktor membuat rakyat di negeri ini miskin karena para pejabat banyak yang korupsi sehingga nilai uang rupiah itu lemah sementara dolar naik,dan tak ada daya beli. Sebagai buktinya, bila kita membeli minyak bensin di galon, terasa uang itu tak bernilai, iakan?Makanya, banyak orang yang tertarik naik honda sambil memegang buku agenda rapat memberantas korupsi.
"Korupsi bukan hanya saja di negeri ini,Bung Edi"
"Aku sangat prihatin dengan kebijakan pemerintah saat ini, Din".Aku terus terang kalau para pejabat korupsi terus menerus,bakal mau jadi apa negara ini?.Sungguh memalukan, iya kan?"Bagus kita membuka usaha lain disamping mengajar di kampus ketimbang korupsi karena itu termasuk perbuatan tercela di mata dunia.Teringatnya,aku pernah membaca sebuah puisi bertajuk "Koruptor Kafir" karya siamir marulafau dan walaupun puisi ini tidak berhasil lolos di Antologi Puisi "Menolak Korupsi", tapi aneh puisinya bagus benar dan menarik.Aku tak habis pikir mengapa sampai demikian.Akupun sadar, itu bukan urusan pribadiku, itu kan urusan para admin, pikirku.
"Wah,kritik sekali kamu, ya Zul!Edi berkata.Kemudian, akupun beranjak dari tempat itu karena harinya sudah agak sore dan singgah ke pasar Swalayan berbelanja untuk keperluan besok.Selamat tingggal semua sampai jumpa lagi.
*****TAMAT*****
Cerpen – DAYA BELI RUPIAHKU
Penulis : Siamir Marulafau
sm/11092013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar