RUANG PEKERJA SENI ADALAH GROUP DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK, BERTUJUAN…MENGEPAKKAN SAYAP – SAYAP PERSAHABATAN…MELAHIRKAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA…MEMBANGUN SILATURAHMI/TALI ASIH…SAHABAT LEBIH INDAH DARIPADA MIMPI.

Kamis, 14 April 2022

Cerpen - JATUH KETIMPA JANDA Penulis : Siamir Marulafau


   Di salah satu Universitas terkemuka di kota lama, seorang teman bernama Syafruddin menceritakan kepadaku tentang seorang temannya yang asyik bermain cinta dengan seorang janda di sebuah desa bernama Siti Muharni.
"Gayanya bukan main,Mir.banyak orang di kampungku tergila-gila dengan janda itu dan akupun kadang-kadang melirik juga.Tapi entahlah,kadang juga aku merasa bosan dengan gayanya yang menggairahkan itu".Mendegar cakap Uddin, akupun tergiur juga sambil memegang laptopku dan akupun jadi penasaran dengan omongannya itu.Pikirku,aku lebih baik pergi ke desa itu,dan aku bertanya sama Uddin.

"Uddin!Teringatnya, di mana desa tinggalnya janda yang kamu ceritakan padaku dua minggu yang lalu?"Uddin jadi tertawa terbahak-bahak,dan aku merasa jengkel dengan sikap,Uddin karena aku sungguh serius bertanya tentang hal itu.Aku bertanya karena kebetulan ada seorang teman saya bernama Afrion kepingin mencari seorang janda, apakah janda kembang atau janda bahenol,tak mengapalah.Afrion bercerita kepadaku bahwa istrinya meninggal sekitar setahun yang lalu dengan meninggalkan dua orang anak dan sulit sekali baginya pergi ke kampus karena tidak ada yang menjaga anak-anaknya.Jadi, kupikir betul juga,ya.Maka aku juga turut prihatin dengan cakapnya dan mencari pengganti istrinya yang meninggal itu.

"Mir,ada-ada aja kamu ini,apakah betul-betul kamu mencari janda buat Afrion?"
"Tak percaya kamu,Uddin.Saya cakap betul ini.Kalau memang ada beritahukanlah di mana janda itu tinggal?"Biar kuhubungi Afrion.Kasihan aku pada temanku itu,Uddin.Tapi Mir, sudah kubilang sama kamu,janda itu tinggal di desa tak jauh dari rumahku dan hemat saya dia selalu diganggui oleh temanku Swarno.Aku tak tahu apakah mereka sudah menikah atau tidak dan biarlah aku selidiki dulu apakah benar cerita temanku atau tidak?Soalnya,kalau mereka sudah menikah, kan kamu tidak mungkin mengasihkan sama temanmu untuk menikahi Siti Muharni, iakan?

"Oh!jelas donk,itu tak mungkin,dan ini semua tergantung pada Afrion".Tapi sebulan kemudian setelah Afrion tahu tentang status janda itu, Afrion diam-diam pergi ke desa Helvet dan berjumpalah dengan Siti Muharni, seorang janda kembang dan bahenol di desa itu.Dia sangat digemari dan disenangi oleh penduduk desa karena dia ramah dan pandai membuat kueh untuk dijual di berbagai pelosok dan warung-warung kopi di sekeliling desa itu.Nampaknya, Afrion sudah mulai jatuh cinta dengan Siti Muharni dan suatu ketika di saat ada pembalapan kuda di daerah itu, ternyata Afrionlah yang menang dan semua penduduk desa itu turut simpatik kepada Afrion apalagi kepala desa,pak.Sukirno karena Afrionlah yang membawa nama harum desa itu kepada publik.

Tiga bulan kemudian, terdengarlah kabar bahwa Afrion menikah dengan janda bernama Siti Muharni atas bantuan pak.Sukirno dan sangatlah bahagia kedua pengantin baru membina rumah tangga sakinah mawaddah warahmah.Tapi bak kata pepatah mengatakan"Mujur tak dapat diraih malang tak dapat ditolak" begitulah nasib Afrion, seorang staf pengajar sastra seni di sebuah perguruan tinggi di salah satu perguruan tinggi negeri di kota lama,dan disinyalir bahwa janda yang dia nikahi setahun yang lalu adalah bekas istri seorang dosen disalah satu perguruan Swasta di kota itu juga bernama Tumaggor Saidin.Mereka menikah di bawah tangan dan tidak tercatat di kantor KUA di kota lama.Rupanya perceraian mereka juga hanya di bawah tangan.Tapi namanya sifat kecemburuan tetap ada dalam diri manusia, dan tidak heran bila Tumanggor selalu mengenang Siti Muharni dan selalu berhubungan melalui telepon bila Afrion tak berada di rumah.Tapi namanya bangkai tetap tercium di manapun jua.

Afrion, seorang penyabar dan sangat intelektual serta bijaksana dalam mengatasi semua persoalan di mana dia selalu menasehati istrinya untuk berbaik budi dan luhuring budi dalam mengawasi anak-anaknya, dan juga mengatakan kepada istrinya supaya jangan bermain cinta kepada siapa pun karena itu akan mengurangi wibawa rumah tangga dan bahkan bisa meretakkan hubungan suami istri.Sebagai istri yang soleha, Siti Muharni selalu patuh dan mendengar cakap suaminya tapi tiga hari kemudian, terdengarlah suara telepon dan secara kebetulan Afrion sedang berada di rumah,dan berkata kepada istrinya,"Telepon dari siapa itu,Mama?"
Dengan merasa takut dan gemetar dibaringi dengan perasaan gelisah,Siti Muharni memberikan telepon selular kepada Afrion dan bertanya,"Siapa ini,apa yang dapat saya bantu?" Rupanya , yang menelpon itu adalah si Tumanggor dan dia tak tanda dengan suara Afrion, dan berkata,"Ada Bu, Siti Muharni di rumah?"

"Afrion rasanya tak gegabah menanggapi omongan Tumanggor tetang hubungannya dengan Siti Muharni, istrinya tercinta walaupun mereka sudah bercerai beberapa bulan yang lalu". Dalam hal ini, Afrion selalu bersikap tegas mengambil tindakan dan melaporkan masalah ini kepada polisi dan atasan Tumanggor di mana dia bekerja.Tiga bulan kemudian, proses pengaduan ini sampai ke pengadilan agama dan Afrion mengambil langkah yang tepat dengan menceraikan istrinya dengan menjatuhkan talak satu di saat Tumaggor di sidang untuk dipecat sebagai staf pengajar di salah sat perguruan tinggi swasta dan sebagai pegawai permanen di Departemen Agama di kota lama.

*****TAMAT*****

Cerpen –
JATUH KETIMPA JANDA
Penulis : Siamir Marulafau
sm/18092013



Tidak ada komentar:

Posting Komentar