Minggu, 05 Agustus 2012
CERMIN JIWA BARU
Tiba saatnya
menekuk ego melipat segala pongah
henti didepan cermin diri retak setiap jengkalnya
lalu mulailah mengeja nurani, analisa dan evaluasi
tengok : dipojok hati menumpuk dengki, iri hati bahkan nafsu birahi duniawi
masih juga tersembunyi harga diri dibilik pribadi,
nah, yang itu : bungkusan rahasia penuh misteri,
tertata rapi, memenuhi setiap centi sanubari,
sadar tak sadar, masih juga gagah terpajang lukisan keheroan
padahal dibawah catatan bertajuk : berenang katak,
menari nari diatas derita teman sendiri...nista sekali.
Duhai... Gusti Pangeran Welas Asih....celakalah hamba,
masih berani menepuk dada berkata lantang seperti tak pantang
pada sedikit waktu sadarku, tolonglah pegang tanganku ya Gusti Pangeran
jangan biarkan jalanku makin tersesat, kedalam pongah yang pekat
dalam sadarku yang samar, ijinkan kudatang berbeban berat
diujung keset MU aku bersujud,kuletakkan beban kehidupanku
pantaskan hamba untuk memanggil MU Gusti Pangeran Welas Asih..
memohonkan ampunan atas segala alfa, sengaja maupun culva...
mampukan hamba terus memiliki kesadaran
meski sadar yang cuma sekejab itu Gusti,Pangeran Welas Asih...
berikan hamba cermin jiwa baru,
melanjutkan hakekat hidup, dipanggung MU...
----by Perlazank Menthaze.----
----Tanah rantau, Sabtu 04.08.2012 . 12:23.---
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar