RUANG PEKERJA SENI ADALAH GROUP DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK, BERTUJUAN…MENGEPAKKAN SAYAP – SAYAP PERSAHABATAN…MELAHIRKAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA…MEMBANGUN SILATURAHMI/TALI ASIH…SAHABAT LEBIH INDAH DARIPADA MIMPI.

Rabu, 15 September 2021

Cerpen - KUTUNGGU HADIRMU Penulis : Puji Astuti


 
   "Perjalanan singkat." Pikirku

Tali sepatu sudah kubenahi. Ransel penuh dengan baju ganti tak lupa bekal kesukaanku mie instan dan kue bolu.

"Riiiiiin!" teriakku memanggil teman sepasukan panitia yang selalu menemaniku.

"Yaaaaaa." Sahut Rini sambil lari keluar dari ruangan kelas.

Pagi jam 10.00 wib kami panitia Persami dari sekolah berangkat menuju ke sebuah lereng bukit merapi. Untuk mengadakan tes mental bagi anggota pramuka yang baru. Tidak lama hanya sehari semalam saja. Esok lusa minggu pagi sudah pulang kembali ke rumah masing-masing.

Dengan naik truk kami diangkut ke lokasi. Ada anak 60 orang yang ikut. "Hmmm, lumayan banyak." Gumamku.

Jam 11.00 wib sampailah di lokasi yg sejuk dengan aroma khas pohon pinus. Namun kabut mulai turun. Segeralah anak-anak masuk ke penginapan yang telah tersediakan. Ya ... kami menggunakan fasilitas dari KWARDA yang ada.

Selepas magrib acara di mulai. Semua berkumpul di aula.
"Adik-adik, nanti kita akan mengadakan jurit malam ya, hanya di sekitaran sini saja dan setiap regu ada 6 dan pertama- tama mata kalian akan ditutup dulu, sampai di lokasi baru nanti dibuka, siap kaaan?" ujar Rino ketua panitia.

Rino adalah kakak kelasku. Orangnya tampan namun cueknya minta ampun. Banyak teman-temanku yang naksir termasuk aku.

"Aida." Panggil Rino membuyarkan lamunanku.

"Ya siap, ada apa kak?" sahutku dengan terbata-bata.

"Kau bantu adik-adik kita itu ya!" pintanya.

"Oke."

Aku bantu menutupi mata adik-adik kelasku dengan sapu tangan yang sudah dipersiapkan. Dalam hati kenapa aku berdebar saat Rino menatapku tadi ya? Ah... jangan bermimpi Aida gemuruh di hatiku.

"Hai, hayo ngelamun!" tabokan Rini mendarat di pundakku.

"Rino cakep ya?" sahut Rini

"Sapa, Rino?" tanyaku

"Iya." ledek Rini.

"Sudah ah, jangan ngaco!"

"Yuk bantuin aku dulu, terus kita siapkan makan malam tuk mereka nanti kalo sudah selesai jurit malam." Pintaku

"Oke, baweeelll." Rini berkata sambil tertawa.

Selesailah sudah aku menyiapkan adik-adik tuk segera dibawa ke lokasi oleh panitia yang lain. Sekarang tinggal mempersiapkan makan malam mereka semua di dapur penginapan. Segeralah aku bergabung dengan panitia lain yang sudah lebih dahulu ke dapur. Menu makan malam hari ini mie instan goreng dan telur dadar. Karena pesertanya banyak jadi kami memasaknya pun juga banyak. Pembagian tugaspun dilakukan aku dan Rini kebagian bikin minum. "Aaahh, bagian paling enteng." Senyumku tersungging.

Di tengah aku menyiapkan segalanya. Rino muncul memanggilku.
"Aida, aku mau bicara sebentar denganmu."

"Ya kak, sebentar." Sahutku.

Rino mengajakku keluar dari dapur seraya menggandeng tanganku. Ada debaran yang mengguncang di dadaku saat di sentuh jemari halusnya. Di sebuah taman tidak jauh dari dapur. Rino menatapku dalam-dalam.

" Aida, sudah lama aku ingin mengutarakan isi hatiku padamu, namun baru saat ini yang paling tepat menurutku." Rino masih menggenggam tanganku.

"Maksud kakak?" rasa penasaranku makin memuncak.

"Maukah kau jadi kekasihku?" pelan Rino berkata di depan wajahku.

Bagai mendapat bintang jatuh di kepalaku rasanya, mendengar permintaan Rino kali ini. Aku adik kelas yang dicuekin setiap berjumpa di sekolah. Ternyata di hati Rino ada perhatian khusus buat aku.

"Hai, kenapa diam?" sahut Rino menyadarkan lamunan sejenakku.

"Iya, iya kak aku mau." jawabku terbata-bata.

"Alhamdulillah, kau menerima cintaku Aida." Rino memelukku dengan erat.

Tak terasa akupun menyambut pelukan hangatnya.

"Oke, terimakasih sayang... kita kembali ke pasukan masing-masing ya, kau kedapur dan aku ke adik-adik kelas itu." Rino berkata sambil melepaskan pelukannya.

"Yah, hati-hati." Ucapku sambil melihat Rino meninggalkanku.

Tak dapat aku lukiskan kebahagiaan malam ini. Bagai penuh bunga di sekelilingku. Ya, bunga cinta yang lama kupendam kini mulai mekar dengan sesungguhnya.

Rino, kutunggu hadirmu di setiap detik hari-hariku yang akan datang. Di setiap mimpi malamku. Di setiap detak jantungku, untuk mengisi memory perjalanan
hidupku.


*****TAMAT*****

Cerpen –
KUTUNGGU HADIRMU 
Penulis : Puji Astuti
Jogja, 10.07.2020





Tidak ada komentar:

Posting Komentar