Kucatatkan
pada kalut kerut dikening pujangga
sebab habiskan waktu candai sunyi
menata hati dikepingan rasa yang luruh seiring daun cemara
dimanakah rautmu menyelinap lewat senja
hingga terjaga tetap sendiri
telah berujung kata setelah tertunda
bagaimana kita bisa tak menyadarinya
aku menjadi tak paham
serta merta semuanya berbalik sangka
menyudahi jalan yang berliku
daun cemara nyanyikan tembang rindu
pada siang yang patah diterjang kesendirian
sepanjang tarikan nafas itulah magnanya
kita pun sudah menjalaninya
sendiri maupun bersama
menyalami satu persatu waktu yang melintas,
hingga senja pun tiba
dijendela kamar
tersisa selaksa nostalgia
kini milik siapa
---oleh Drs Mustahari Sembiring sang Muham / putra Fajar.---
---Makassar sapo terulang, Jumat siang 03 Augst 2012 . 15:40.--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar