Aku terpana
pada tahapan hambarnya magna
sebab jiwa lara
sungguh , guratan nyata
siapa saja bisa baca,
meski sempurna dibalut nuansa,
aku yakin kita sama,
pada tataran merana
kita yang merasa bisa segala galanya
masa akui kecengengan asmara
dan dipenghujung fakta,
kita berbohong pada pagi,siang terus ke malam
bahkan nafas kita beraroma dusta
pada jiwa,
untuk apa...??
---oleh Mikhael rajawane sang Mahesa Timur raya.--
---Tanah rantau sapo terulang, kamis 25 July 2012. 19:22.--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar