Kamis, 26 Juli 2012
SATU RASA
Kau pasti masih ingat
angkuhmu ulurkan derajat patahkan semangat
sejaim anak mami tutur katamu manis manis jambu
sejujurnya ku terpana,
tak percaya kau sudah didepan mata,
genderang hasrat terus menjerat
sungguh mati, mengapa ini terjadi
berpuluh puluh mata pedang terhunus siaga
meliuk liuk dibalik bibir manismu,
karena luguku atau bodohku baku
didepan mata masih bisa kau selingkuhi warna
meski cuma lewat dunia maya,
betul betul aku jadi anak desa, dimatamu
kebebasan tanpa syarat kau tuangkan kegelas minumanku,
tapi anehnya, masih juga kau yang buruk sangka
satu khilafku sejuta balasan nista darimu,
aku terus saja ikuti irama lagumu,
hingga batas waktu, aku menyerah
terpaksa kutinggalkan bangunan tanpa kerangka,
aku dan kau sama, kita kecewa
pada kekehnya kata
kita satu mata uang dari dua sisi yang beda,
padahal satu rasa.--
----oleh Mikhael Rajawane sang Mahesa Timur raya.---
----Tanah rantau, Kamis 26 July 2012. 20:40.---
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar