Selasa, 31 Juli 2012
SUATU SAAT NANTI
Jika seharusnya
menghukumku dengan pembatasan kemerdekaan,
pun kuterima sebab masih dalam koridor jiwa,
meski berlebihan caramu menekuk lipatan hati
padahal aku tak sedikitpun melawan,
pada setiap jengkal sayatan,
malah cendrung kutelan saja pahitnya racun penghianatan,
suguhanmu pada setiap jejak terurai,
mana pernah aku mengelak,
padahal sembilu mengiris kalbu,
masih saja kau merasa paling benar
memang begitulah seharusnya bagian yang harus kuterima,
sumbang suaramu mencibirkan wejangan,
bias sudah :
siapa yang berbuat, siapa pula yang kau babat
pada menggunungnya ego diri,
saat kau merasa apapun kau bisa : harus
terpejam aku sedalam lukanya nurani,
saatnya nanti :
kau sadari alfa diri,
setelah diri ini tak bisa kau temukan lagi,
disini.---
------by Mikhael Rajawane.-----
------Tanah rantau, 30.07.2012 . 21:27.----
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar