Sabtu, 21 Juli 2012
KITA SELESAIKAN DENGAN DAMAI
Semoga kau lega
setelah memporakporandakan satu satunya gubuk di ladang sunyiku,
tempat berteduhpun tak ada lagi, bagaimana aku harus menyulam kata
supaya gegap didada tak buncah kemana mana
lupamu pada rasa tumpulkan bahasa
lalu aku yang terkena getah nangka
kuratapkan takdir pada telinga yang tuli
bahkan teriakan mirispun tak mungkin kau kenali lagi,
lenamu dipelukan cinta satu saat
sekarang kau ingin kembali, untuk apa
aku curiga dibalik kacamata hitammu sejuta rencana nista
mengapa terus saja mengejar jejakku padahal aku sudah menyerah kalah
katakanlah jika ada hutang piutang atas janji terucap,
aku rela menggadaikan pusaka jiwa demi melunasi hutang rasa,
bawalah bukti tagihan yang ada,
agar kusiapkan pelunasannya,
tapi mestinya kau juga mesti siaga
atas tagihan yang ada disakuku : beranikah...
mari datang dengan damai, kita selesaikan dimeja
ada saat bertemu ada saat berpisah,
kita diberi andil menentukannya,
bersama atau sendiri sendiri,
sesuasi kedalaman jiwa...
----by Mikhael Rajawane sang Mahesa Timur raya.---
----Tanah rantau sapo terulang, Sabtu pagi 21 July 2012. 09:42.--
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar