Sesunggukan
kumenangis ratapi nyali yang patah hati
kusembunyikan dukaku dipojok tiap bersisian kita bertemu
sekuat tenaga kutegarkan wajah menatap lurus tanpa koma
maka pagi tadi kubawa ke altar MU
sambil terus kuusap lelahku yang menggaris diwajah,
tapi ketika bertemu,
tak satupun kata terucap dalam bahasa terangkai,
terurai dalam nyanyian rohani ratapan,
sepanjang liturgi kita berdialog tak henti,
semua tanyaku pupus dilemahnya nyaliku
lonceng penyelesaian terabaikan saat seluruh jemaat berdiri,
tak kulihat lagi tangan MU memberkati lelahku, galauku
jangan suruh aku pulang, sebab belum selesai ratapanku
duh... Gusti Pangeran Welas Asih
sekarang KAU utus aku tuk bertanding diarena berpagarkan singa,
gemetar seluruh lututku seringai singa mengaumkan siksa,.
jangan tinggalkan aku duh Gusti Pangeran Welas Asih,
tengoklah seluruh tubuhku luka biru setara alfaku,
ijinkan kumenangis diujung kasut MU,
meratapi dosaku.---
----oleh Drs Mustahari Sembiring sang Muham / putra Fajar.----
----Makassar sapo terulang, Minggu jelang siang 22 July 2012. 11:15.--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar