Rabu, 25 Juli 2012
RINDUKU KARAM DIBADAI GERAM
Adekku Ragil,
berpuluh mata pedang bersarang di ulu hati,
sekarang kau sambung dengan parang,
kikis habis segala rasa dalam warna sedarah
kukira sepeka naluriku rasa mu,
harus kupanen kecewa
menyubur disetiap tarikan nafas
tiap kali ingin kukenang jalan terjal dibelakang silam
rinduku karam dibadai geram
inikah suguhan atas darah yang kupertaruhkan
termakan waktu makin hitam lukaku
kau biarkan menganga tak perduli,.
pada sudut yang tak kusangka,
ternyata sedarah pun bukan jaminan,
atas rukunnya jiwa,
kita yang sehati sejak kecil,
inilah kenyataanya
---oleh Drs Mustahari Sembiring sang Muham / putra Fajar.---
---Makassar sapo terulang, Rabu 25 July 2012. 16:32.---------
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar