Rabu, 25 Juli 2012
TEMBOK RAPUH BERLUMUT DUKA
Entah untuk berapa lama
kurasa tak akan ada tamu bertandang dikeringnya rasa
pada sepi yang mengatupkan tabir malam
maka lenganglah nuansa layaknya rumah tua
pintu jendela terkunci rapat berkarat
menahan tiris air mata dan terik kehampaan
kita memang tak dijodohkan bersama
sebab kau bukan tulang rusukku warisan leluhur
tapi pernah bermukim dipelataran jiwa
mencatatkan peristiwa
pada tembok rapuh berlumut duka
mengapa harus disana
kau tinggalkan lara.--
---by Perlazank Menthaze anak Melumang.---
---Tanah rantau sapo terulang, Senin 23 July 2012 . 23:55.--
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar