Tikammu tembus dada
ulu jiwa buntu dikata kata
harus berkata apa
pada harkat yang tak nalar
dimana kutempatkan rasa
jika terus saja mengoyak berita
kalaupun harus menebalkan muka,
buat apa lagi
mendung telah bermandikan air hujan,
kuyupkan jalan menuju perhentian,
biarlah kucoba diam
dalam gemuruhnya rahasia,
terpendam didada..
-----by Perlazank Menthaze.---
----Tanah rantau, jumat 27.07.2012--09:41.--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar