Jumat, 13 Juli 2012
AJARI AKU MAWAS DIRI
Mari mendekat,
ada yang ingin kukatakan selepas hujan
saat kefanaan subur sepanjang tenggang waktu
sebelum kunjungan mentari esok pagi,
terik menghanguskan apapun yang pernah kita lukis,
masih ingat nyanyian pohon cemara itu,
meski dalam kentalnya logat daerah nyata pesannya
tentang langkah terseok
adalah rimbunan caci maki sumpah serapah,
entah apa lagi jangan kusebut disini,
lahir dari rahim ego diri, tinggi hati
bahkan mengakar disaku baju,
setumpuk nota dilingkaran kehidupan,
yang sempat kucatat :
tagihan atas pembangkangan pada Sang Pencipta,
nota kontan atas perlawanan pada kedua orang tua
rekening atas janji yang ingkar ditepati
tagihan atas sejumlah fitnah keji
nota bayar atas harta dari nista dan riba
bill atas penghianatan pada diri sendiri, pelecehan harga diri
dan tagihan lain dalam segala bahasa yang tak kupahami,
jika kau mengerti :
ajari aku agar mawas diri...
----by Mikhael Rajawane sang Mahesa Timur Raya.--
----Tanah Rantau , Jumat malam 13 July 2012.--------
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus