Aku kehilangan muka,
saat menatap kearah senja,
padahal baru kumulai menjemur cucian,
kenapa begitu lalai jiwa ,
padahal sejak pagi aku termenung saja.
Aku sungguh kehilangan muka,
saat kutoleh kebelakang masa,
dimana pernah kulukis warna ,
diawan biru yang mengangkasa,
setelah itu hujan pun turun menggenangi dataran hatiku,
tapi terlambat jemuran kuangkat,
basah kuyup seluruh pengabdian,
dimana kau mesti berteduh....
Aku kehilangan muka, belakang, samping , atas bahkan bawah
sebab ruang gerak yang dikunci mati, sistem negeri ini....
-----oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham/ putra fajar.----
-----Makassar sapo terulang, Minggu malam, 28 Oktober 2012.---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar