MELARUNGKAN DIRI

Hoiii anak Tanjung balai, putra samudra ,
kenapa pulang tak pernah berkabar,
hingga senja merengkuh asa..
kaukah itu adikku,
aku pun sudah terguncang gempa yang berpusat diulu jiwa,
manalah mampu kuseka asa yang lunglai diterkam nista...
akulah pewarna malam, dari negeri hitam kelam..
sebab baju,celana dan segala asesorisku adalah kebejatan dari kelam yang teramat dalam...
hukumlah aku adinda agar neraca keseimbangan terimbaskan,
jika itupun belum pantas kuterima,
maka berilah aku ganjaran setimpal atas luka diatas luka yang dilahirkan sejawatku...
Aku yang selalu menjeritkan suara jiwa
cuma lolongan jangkrik yang berisik.
Apapun yang akan kusyairkan adalah pecahan kaca bagi penikmat dunia fana,
konon mereka lebih berkembang biak
ketimbang putra fajar dari dusun kecil tak ada di peta..
Kini, bantulah abang adinda,
katakan kepada mereka bahwa aku adalah aku,
yang juga berdarah merah saga,
sewarna darah yang mengaliri sekujur jagat raya..
tolong katakan bahwa abang adalah anak negeri
cuma inginkan cinta putih buat merah putih...
abang percaya, mereka akan mendengarkan titahmu adikku...
jika itupun tak cukup,
bawalah abang melarungkan diri disamudra welas asih milikmu...

----oleh Drs Mustahari Sembiring sang Muham/putra fajar.-----
----Tanah rantau sapo terulang , senin malam 08 Okt 2012. 23:58.--

( Kucatatkan khusus buat Adikku WAHYU SUMUT KEMBARA )