Senin, 08 Oktober 2012
TERLANJUR
Aku tau ,
betapa kini bathinmu menangisi kenyataan,
lolongannya membangunkan lamunanku ,
tapi jalan ini harus kupilih,
agar kesetaraan rasa bisa kau eja,
entah bagaimana awal dan akhirnya, akupun tak perduli lagi.
Kuhempaskan sesalku dihamparan hasrat yang memuncak,
dari gemuruh yang tak lagi bisa kuredam,
seperti kukatakan tentang diri,
berkaca pada air mata yang mengalir diwajah teduh berhati bara,
sekarang aku sudah alang kepalang,
bahkan hanyut kedalam pusaran birahi,
kupejamkan saja mataku agar kunikmati geram ini,
hingga melahirkan jeritan dipuncak rasa,
dimalam yang terus menggoda....
-----by Perlazank Menthaze.-----
-----(M)Tanah rantau, Senin malam, 08 okt 2012 . 19:07.----
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar