Jumat, 19 Oktober 2012
KUKENANG HADIRMU BAGAI TUGU
Jika jarak, waktu dan ruang akan memisahkan raga,
itu adalah hukum alam,
sebuah kesadaran akan hakekat keberadaan senyatanya,
kepatuhan atas tatakrama ,
menghormati segala yang telah terpatri dijiwa,
tapi sejalan dengan itu,
ada rongga yang kosong terlantarkan dan berkecamuk sunyi yang teramat sepi disana,
itupun karena sebuah kesadaran atas tanggung jawab,
menjalani hidup layaknya seorang insan.
Ya, setelah kepergianmu,
tingkap jiwa akan kembali kututup ,
agar tak mudah terjamah nuansa.
Akan kucatat hadirmu dalam pustaka jiwaku,
meski tinggalkan catatan hitam putih.
Lalu dalam tafekur yang khusuk,
kumohonkan kepada Sang Pangeran Welas Asih,
agar dibukakan jalan kesuksesan, dimurahkan segala rezeki dan dihantarkannya jiwamu pada pemilik tulang rusuk yang hilang dulu...
biarlah kukenang hadirmu bagai tugu,
tempatku bercermin dari galau dan sunyi yang menerjang...
----by Mikhael Rajawane.-----
----(M) Tanah rantau, Kamis sore 18 Okt 2012 . 14:47.------
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar