sejak mentari mulai mengintip di ufuk timur
bersama senyum cerah mengembun di ujung dedaun
mawar menguncup malu malu menyambut
kelopaknya merekah ceriahkan keheningan pagi
lambat kaki mentari menuju puncak
menyinari bilik-bilik hati dari balik awan putih
meruang pada langkah kecil sang bidadari
meski tak bersayap datang bersama sejumput rindu
meski tak seindah pelangi, gerimis tetap saja
menyepikan harap saat bias jingga menepi
melengkungkan lembayung menemu barat
membisiki malam dalam kilau gemintang
selain rindu, aku tak punya apa apa
Setiap malam kusulam dalam kelambu rasa
kubingaki dalam bening rembulan
kelak saat waktu telah tiba
hanya ini yang dapat kupersembahkan
padamu sebagai sebuah cinta
Oleh : Putra Pengembara
Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar