Rabu, 24 Oktober 2012
NOSTALGIA MERAH JINGGA
Dahulu,
kita sama sama membawa map, berisi lamaran kerja,
kau menemaniku diruang sempit dua kali tiga meter itu,
bercerita tentang masa depan yang suram,
ketika ijazah baru saja kita legalisir.
Masih sempat kita ikat janji,
pada sebatang pohon rambutan cangkokan didepan rumahku,
pohon ini akan menjadi saksi atas kesuksesan yang akan kita gapai.
Ibukota, adalah tujuan pengembaraan,
tak kupahami magna metropolitan,
sungguh menyedihkan tak punya pengalaman ,
cuma berbekal keberanian, keyakinan dan iman.
Rombongan bus membawaku kejantung pulau Jawa,
Magelang kota kenangan.
Tenang, dingin dan rapih,
nuansa kota menenggelamkan hayalku,
hingga fajar menyingsing dan aku menapaki jalanku di Candi Baru, Semarang.
Apa yang kucitacitakan kini kuraih sudah,
Prajurit muda Bhayangkara Negara.
Hitam putih jalan pengabdian ini, bukan mauku.
Mengapa tak sama catatan dicandradimuka dengan kenyataan dibelakang meja.
Aku terpana penuh tanda tanya...
mau dibawa kemana aku ini...
-----by Perlazank Menthaze.-----
-----(M)Tanah rantau, Senin tengah malam, 22 Okt 2012 . 23:32.---
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar