Senin, 08 Oktober 2012
PANGGUNG PERTIWI KU
Mari pertiwi ku kita berhitung
Tentang piutang yang belum terbayarkan
Menyampaikan keluhan etika yang perlu dijabarkan
Untuk menata sistem keberadapan rakyat mu
Angka digital pada excel kalkulator tidak lagi mau bergeser
Ketika hari, bulan dan tahun pada perhitungan pengorbanan mu Pertiwiku
Agar cerdas rakyatmu setidaknya menandingi penduduk belahan lainnya
Kau rela isi perut mineralmu dikuras
Kau rela kayu dinding rumahmu di ditebang
Kau rela air mata lautmu dijual tak berharga
Masih juga kata rakyatmu tidak cukup .......
Untuk biaya mengantar anak dan penghuni mu
Menggapai tinggi bintang kepangkatan
Agar dapat menerapkan rumus Enstein
Menata keberadapan ramahnya anak pertiwi
Ku harap pertiwi ku melupakan perkalian dan pertambahan
Agar tidak kecewa pada pengorbanann piutang dan isi perut mineral mu
Perhitungan piutang ternyata hanya ada rumus pengurangan
Pengorbanan mu hanya memahirkan dalam menulis skenario dalam sandiwara
Mengukir pepatah yang berarti perlawanan dan permusuhan
Cecak dan buaya datang kembali ......
Pertiwiku ..........
Skenario dalam sandiwara anakmu usang dan jorok
Melebihi kakus yang tidak di kuras
Skenario dalam sandiwara anakmu bodoh dan sangat transparan
Ingin menutupi aurat kesalahannya, menggunakan bulu domba
Pada serigala padang pasir yang ganas......
Jangan bersedih pertiwiku......
Walau buah pengorbananmu hanya skenario usang ......
Oleh : Karyawan Perangin angin
Cianjur
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar