RUANG PEKERJA SENI ADALAH GROUP DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK, BERTUJUAN…MENGEPAKKAN SAYAP – SAYAP PERSAHABATAN…MELAHIRKAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA…MEMBANGUN SILATURAHMI/TALI ASIH…SAHABAT LEBIH INDAH DARIPADA MIMPI.

Kamis, 20 Mei 2021

Cermin - BESAR PASAK DARI PADA TIANG Karya : Pandu Eva


 

   SUDAH setengah jam Dhea mondar-mandir di ruang tamu. Menanti Brian, suaminya. Pulang kerja. Tak berapa lama, suara derit pintu pagar dibuka dan mobil masuk garasi terdengar. Dhea keluar rumah dan segera berlari menuju garasi. Menyambut Brian.

"Papi, kok lama banget sih," ujar Dhea. Tangan kanannya melingkar di lengan kiri Brian.

"Hmm. Mau beli apa lagi?" gumam Brian.

Namun, gumaman Brian terdengar oleh Dhea.

"Kok, Papi gitu sih sama mami!" seru Dhea. Bibirnya mulai mengerucut.

Brian tak menghiraukan Dhea. Sambil berjalan masuk ke rumah, ia teringat kalau selama ini apa yang Dhea minta selalu dituruti. Namun, kali ini Brian mencoba mengerem permintaan istrinya.

Dari Brian pulang kerja, makan malam, hingga menjelang tidur. Rengekkan Dhea masih terdengar.

"Emang, Mami mau minta apa, sih?"

"Itu, Pi. Teman-teman mami pamer cincin berlian. Bagus deh," bujuk Dhea.

"Tapi 'kan cicilan kalung berlian empat bulan lalu belum lunas, Mi. Tunggu sampe lunas dulu. Sabar, enam bulan lagi. Belum cicilan yang lainnya."

"Jadi Papi ga mau beliin mami!" sentak Dhea.

Brian menghela napas. Turun dari ranjang. Berjalan, membuka laci yang ada di dalam lemari. Dikeluarkannya map berwarna biru tua dari laci.

"Mami, baca ini deh!" Brian menyerahkan map itu kepada Dhea.

"Apa ini, Pi?"

"Baca aja!"

Dhea membuka map, mengernyitkan dahi.

"Itu rincian gaji papi beserta pengeluarannya," celetuk Brian.

Dhea hanya terdiam.

"Mami, liat 'kan? Gaji papi lebih kecil dari pada semua cicilan dan pengeluaran lainnya. Tabungan papi juga sudah habis untuk memenuhi segala keperluan Mami, yang sebetulnya ga penting menurut papi."

Brian melihat Dhea. Sedari tadi ia tak bergeming. Tertunduk saja. Dihampirinya sang istri yang duduk di bibir ranjang. Kini Brian duduk tepat di samping Dhea. Menggenggam tangan Dhea.

"Mami harus tau. Keuangan seperti itu ga sehat. Seberapa besar penghasilan, kalau kita ga bisa memanage, maka sampai kapan pun kita akan kekurangan. Gaji besar akan terasa kecil kalo kita ga bisa mengaturnya, dan gaji kecil terasa besar jika kita bisa mengaturnya," jelas Brian.

Dengan lembut, Brian mengangkat dagu Dhea.

"Nanti, ya, Mi. Selesaikan dulu cicilan yang lain. Papi janji, kalo sudah selesai. Papi akan belikan berlian buat Mami."

Dengan berat hati, Dhea menerima keputusan sang suami. Meski jauh di lubuk hatinya mengakui, bahwa Brian berkata benar.

_End_

#Cermin(Cerita Mini)
BESAR PASAK DARI PADA TIANG
Oleh : Pandu Eva.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar