RUANG PEKERJA SENI ADALAH GROUP DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK, BERTUJUAN…MENGEPAKKAN SAYAP – SAYAP PERSAHABATAN…MELAHIRKAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA…MEMBANGUN SILATURAHMI/TALI ASIH…SAHABAT LEBIH INDAH DARIPADA MIMPI.

Kamis, 20 Mei 2021

Cerpen - NENEKKU SAYANG Karya : Tati Kartini


 

   NENEKKU cantik dan baik hati, bersyukur Allah swt memberi aku nenek yang luar biasa. Walau ayah ibuku sudah tiada, aku tidak kekurangan kasih sayang berkat memiliki nenek yang penyayang.

Aku tidak sendirian di rumah nenek ada tiga cucu nenek yang lain, putra putrinya paman dan bibiku. Menambah seru, heboh di dalam rumah hingga tak perlu bermain mencari kawan lain sepulang sekolah. Kami berempat sangat kompak berbagi tugas membantu nenek yang mulai tua dan lemah. Nenekku pendiam jarang berbicara tapi selalu tersenyum ramah kepada semua cucunya. Setiap hari libur sekolah kami berbagi tugas membersihkan rumah dan membantu memasak menyiapkan hidangan makan siang. Budi, Soleh dan Tia menyapu, mengepel lantai, membereskan rumah. Aku biasa membantu nenek memasak di dapur.

Satu hari menjelang tidur nenek memasuki kamar kami.

"Anak-anak besok pagi kalian bebas tugas beres-beres rumah, kita bangun pagi menyiapkan makan siang bersama, setelahnya kita berangkat ke sawah untuk melihat panen padi milik kita."

Serempak kami berteriak gembira

"Horee! Asiiik, besok kita akan makan di saung nenek."

"Cepat tidur anak-anak agar besok bisa bangun lebih pagi.Jangan lupa baca doa tidur, doakan juga ayah ibumu."

"Iya Nek, terimakasih nenek sangat baik." Serempak kami menjawab.

"Aku akan doakan Nenek juga, semoga Nenek selalu sehat dan panjang umur." ujarku.

"Amin!" Semua mengaminkan.

Malam itu kami tidur dengan rasa sangat bahagia, terbayang keindahan padi di sawah yang sedang menguning.

Masyaallah la quwwata illa billah. Kami bersyukur dan merasakan kebahagiaan yang sempurna walau tanpa ayah bunda.

*****

   Pagi-pagi sekali kami bergegas mandi, semua bersiap untuk melaksana kan shalat subuh berjemaah di mushola milik nenek yang terletak bersebelahan dengan rumah. Keluarga dekat semua berkumpul untuk shalat berjemaah.
Mereka adalah adik-adik nenek, nenekku anak sulung.

Selesai shalat subuh Nenek berpesan kepada adik-adiknya.

"Cepatlah kembali ke rumah masing-masing, jangan lupa pagi ini kita akan memanen padi di sawah, agar bisa bersama sama memotong padi."

"Baiklah kak, assalamu'alaikum."

Paman dan bibiku bersalaman mencium punggung tangan nenek, begitupun kami semua berebut mencium punggung tangan Nenek.

*****

   Sesampainya di sawah, kami hanya bermain, membuat terompet dari batang padi.

"Teeetttt, teeett." Riuh bunyi terompet bersahutan. Nenek memandangi kami, tersenyum bahagia.

"Anak-anak kalau kalian lapar boleh makan duluan, nanti Nenek bareng dengan paman dan bibi."

Tanpa menunggu lama kami berebutan mengambil piring.

"Eiiit, cuci tangan dulu!" Nenekku mengingatkan sambil tersenyum mengacungkan telunjuknya.

"Baiklah Nek, maafkan kami hampir lupa cuci tangan." Kami serempak menjawab, mulai bergantian mencuci tangan di pancuran pinggiran sawah.
Airnya sangat bening dan sejuk.
Alam di kaki bukit ini memang sangat indah, aku sangat mencintainya.

Pernah beberapa kali Nenekku mengajak berlibur ke Kota, walau sangat ramai dan banyak hiburan di kota tapi aku lebih mencintai desaku yang indah dan subur menghijau.

Tak berapa lama selesai kami mencuci tangan, semua saudara berkumpul untuk turut makan siang bersama. Semua terlihat puas dan bahagia, makan siang yang nikmat, pemandangan yang indah dan hasil panen padi melimpah. Alhamdulillah kami sangat bahagia memiliki Nenek yang cantik dan sholehah. Betapapun keriput terlihat banyak di wajahnya, bagi kami Nenekku wanita tercantik yang mengagumkan.

Nenekku kini tiada, Semoga Allah swt menempatkan di surga. Aamiin

End
Cerpen
NENEKKU SAYANG
Karya : Tati Kartini
Jakarta, 2 Januari 2020

TATI KARTINI



Tidak ada komentar:

Posting Komentar