" AKU muak menengok kau Ahmad",kata temanya.
"Kau bolak balik saja masuk Mesjid, Entah apa saja dikerjakan di sana?" Sabirin berkata.
"Jika aku ke Mesjid selalu, mau apa kau?" Aku tak mengganggu kau, lho. Bapak saya selalu menyuruh aku ke Mesjid. Itu kan urusan aku, Sabirin. Biar kau tahu, di Mesjid itu, kami salat dan berimam, dan kadang-kadang aku menjadi imam bila imamnya tak datang atau berhalangan. Dan tak seperti kau, suka melarang-larang orang ke Mesjid.Jika kau mati, apa yang kau bawa, Sabirin?" Ahmad bertanya.
Tak berapa lama kemudian, Ustad, datang dan kebetulan sudah menjelang magrib. Ustad Arman juga mengucap salam pada.
"Sabirin...Ayuk! Mari salat, waktunya mau azan?" kata Ustad.
Sabirin menjawab," Lain kali saja Ustad. Aku mau buru-buru ini. Ada pekerjaan yang harus diselesaikan di rumah."
"Ahmad, tarik tangannya dan ajarkan Ia berwudhu, sudah azan pun tak mau salat, dan lihatlah Ahmad ini Sabirin. Aku sudah mengajarkan dia salat dan ilmu Al-Qu'ran dan Hadis sejak berumur 5 tahun sampai Ia menjadi salah seorang Ustad di daerah ini ",kata Ustad dengan suara yang lemah lembut.
"Ayuk! Sabirin ,ini kain sarung dan ambil wudhu di sana. Lekas sedikit, Ustad kita sudah bersiap jadi imam hari ini." Kata Ahmad.
Setelah mereka selesai salat, Ustad berkata pada Sabirin," Orang yang tak salat itu adalah sangat murka di sisi Allah Swt. Orang seperti itu bukan ciri anak yang saleh tetapi anak yang tak beriman. Kalau mengaku Islam,harus salat, dan tidak mau tidak.Lihat Saudaraku Bardan, Ia selalu salat di Mesjid. Ia sangat aktif mengurus organisasi dan tak melalaikan tugasnya mengabdi kepada Allah. Biar kau tahu,jika cucu Adam meninggal dunia, hanya ada 3 yang tertinggal, yaitu ilmu yang bermanfaat, harta jariah, dan anak yang saleh. Maka kehidupan yang sedikit di dunia ini harus dimanfaatkan supaya kita jangan mati konyol, dan harus membawa bekal di akhirat kelak. Salah satu amal yang baik di sisi Allah Swt adalah membangun Mesjid. Mesjid itu tempat ibadah dan tak salah jika kita selalu mendatanginya, dan bukan tempat untuk berbisnis. Marilah kita memakmurkan Mesjid. Jangan Mesjid dijadikan lahan untuk mencari nafkah. Apalagi jika uang pembangunan Mesjid diselewengkan tanpa tahu nazir Mesjid. Ini tindakan yang salah dan tidak diridhoi oleh Allah Swt." Kata Ustad dengan nada yang tegas.
End
Cerpen :
ANAK YANG SALEH
Karya : Siamir Marulafau
sm/110-03-2021
Assoc.Prof.Ustad. Siamir Marulafau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar