Jangan lepaskan pelukanmu,
sebelum kurampungkan serat jiwa ini,
dengan begitu,
tetali rasa akan bersambung
meski seringkali kita harus henti sejenak,
membiarkan dialog dalam sanubari,
mengakhiri diskusi tak bersesi
meskipun tak pernah ada kata sepakat, di amini
tingkap tingkap hati meranggas, nyaris mati
apa jadinya jika cuma aku yang mewujut
pada ujung tali yang kusut,
aku tau :
kita pun tak boleh lari berlawanan arah
bagaimana kita pertanggung jawabkan nyali,
pada pudarnya lentera diri, tak jelas
aku sudah terlalu sering memateraikan mimpi,
kali ini, jangan direka ulang lagi
jangan pula kau tunggu isyarat : menyerah
kata itu tak kusimpan diperpustakaan diri,
biar kutanggungkan sampai nanti,
begini....
----oleh Drs Mustahari Sembiring sang Muham / putra fajar.---
----Makassar sapo terulang, Senin malam 16 July 2012. 22:10.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar