Sejak pertama
sudah kuduga kau adalah pencemburu
ketika hasrat memuncak hatimu menolak
saat hati memohon ragamu monoton,
lalu termangu mangu bisamu
memandangi semuanya
padahal baru sejarak pandang mata yang kau cerna,
malah kau tuduh berlomba rebut
memang awan seringkali mengacaukan bentuknya
tapi angin tak perduli,
ia tetap berlari kemana ia mau pergi,
coba lihat bunga bakung,indah tiada tara
sombong atau memohonkah dia,
agar mentari tetap mau mencumbunya,
demi keindahan pelanginya
agar kumbang tetap hasrat menciumnya
demi pengembang biakan,
agar derai hujan tetap mau membasuhnya,
demi kelangsungan hidup, tak perduli sesingkat apa riwayatnya
duh...sang pelantun bimbang
kenapa tak alirkan saja melalui alurnya,
sebab hidup memang penuh tanda tanya...
----oleh Drs Mustahari Sembiring sang Muham/putra Fajar.--
----Tanah rantau sapo terulang, Senin sore 16 July 2012.----
Tidak ada komentar:
Posting Komentar